KAPUAS HULU, PENA.co.id – Sungai Utik Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan juara 1 kategori daya tarik desa wisata di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
ADWI digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sebagai ajang penghargaan bagi desa wisata terbaik di Indonesia.
Pelaksanaan ADWI 2024 ini mengambil tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”
Sekda Kapuas Hulu, Mohd Zaini menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sangat bersyukur dan bangga atas keberhasilan Desa Batu Lintang khusus nya Sungai Utik yg telah berhasil dalam lomba Desa Wisata karena mereka baru pertama kali mengikuti ADWI 2024.
“Dan mampu masuk 50 besar se Indonesia bahkan mendapat juara 1 kategori Daya Tarik Desa Wisata,” katanya, Senin (18/11/2024).
Oleh karena itu, lanjut Mohd Zaini, Pemkab Kapuas Hulu mengapresiasi kepada Kepala Desa Batu Lintang, Ketua PokDawis beserta pengurus dan masyarakat Desa Batu Lintang khusus nya Sungai Utik atas prestasi yg telah di peroleh.
“Semoga prestasi ini bisa di pertahankan dan di tingkatkan di masa yang akan datang,” katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 – 2024, Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan terima kasih dan terharu melihat bagaimana bapak ibu berjuang untuk meningkatkan pariwisata yang hijau berkelas dunia.
“Kita komitmen untuk mendukung desa wisata dan desa wisata ini akan tetap menjadi pusat perhatian dari kementerian pariwisata,” Katanya Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu (17/11/2024).
Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, perjalanan panjang adwi dari 2021 sampai 2024, mudah – mudahan perjuangan para pengelola desa wisata, bisa membawa desa wisata bukan hanya menjadi pemenang tapi bisa juga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Program desa wisata inilah yang bisa menggerakkan perekonomian, mensejahterakan masyarakat dan membuka lapangan kerja yang luas,” katanya.
Sandiaga Salahuddin Uno berharap, kedepan bukan hanya melahirkan program-program desa wisata yang hebat, tapi juga bagaimana bisa melahirkan anak-anak muda yang hebat dalam mengelola desa wisata, yang berhasil bukan hanya di tingkat Indonesia tapi juga di tingkat dunia.
“Terima kasih untuk segala usaha dari Bapak Ibu sekalian, saya mohon maaf jika selama bertugas ada salah,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, bahwa desa wisata merupakan salah satu ujung tombak pariwisata Indonesia dan akan menjadi salah satu prioritas utama yang ia jalankan selama masa jabatan ini.
“Malam ini adalah malam yang penuh cerita, tentang harapan kebersamaan dan perjuangan dari Sabang hingga Merauke,” katanya.
Lanjut Widiyanti, desa-desa wisata telah menjadi akar rumput yang kuat, menyokong sektor pariwisata kita dan memperlihatkan kepada dunia, bahwa Indonesia dibalik keindahan alamnya, juga terdapat masyarakat desa yang hangat dan penuh dedikasi untuk mengembangkan daerahnya.
“Kemarin kami baru saja menerima kabar baik dan membanggakan, bahwa desa wisata di Bali dan Yogyakarta Indonesia berhasil meraih prestasi desa wisata terbaik sekaligus di satu tahun yang sama, dengan pencapaian ini kami sangat yakin bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata,” katanya.
Widiyanti menyampaikan, kedepannya kami akan terus dorong agar semakin banyak lagi desa wisata lainnya yang harum di Kancah internasional, sejak kali pertama digulirkan, pada tahun 2021 berhasil menjaring 1831 desa wisata dan 2022 menjaring 3419 desa wisata dan terus meningkat setiap tahunnya, di tahun 2023 menjaring 4573 desa wisata, perjalanan ADWI telah berhasil dilalui bersama dengan penuh semangat dan kerja keras di tahun 2024 jumlah peserta sebanyak 6.016 desa wisata.
“Dari seluruh penjuru negeri mencakup 35 provinsi dan 50 kabupaten kota di seluruh Indonesia akhirnya masuk 50 besar desa wisata terbaik yang penuh inspirasi dan kebanggaan tahun 2024 ini,” katanya.
Widiyanti menyampaikan, ADWI mengusung tema baru yaitu desa wisata menuju pariwisata hijau berkelas dunia, bagi kita semua untuk memastikan keseimbangan dalam tata kelola pariwisata yang berkelanjutan, memperkuat aspek sosial ekonomi, memelihara warisan budaya dan menjaga kelangsungan lingkungan, demi masa depan pariwisata Indonesia yang hijau dan berdaya saing global.
“Wajah baru ini juga ditujukan melalui hadirnya program pendampingan desa wisata, serta dukungan sarana pariwisata bagi ke-50 desa wisata terbaik, ini menjadi bagian tak terpisahkan dari visi besar kami, untuk mendorong desa-desa wisata agar tumbuh menjadi destinasi yang mandiri berkelanjutan dan berdaya saing dikancah global,” katanya.
Widiyanti menyampaikan, tujuan utama kami berfokus tidak pada penetapan juara dari setiap kategori penilaian, tetapi lebih dari itu yakni upaya nyata untuk memperkuat pondasi desa wisata secara berkelanjutan.
“Program ini telah mampu mendorong pertumbuhan kunjungan dan pendapatan sebagian besar wisata yang masuk 50 besar, hingga mencapai 30% kenaikan per tahun,” katanya.
Widiyanti menyampaikan, dengan jumlah desa wisata yang begitu banyak dan potensi ekonomi yang besar, maka desa wisata dapat diperhitungkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tugas kita saat ini adalah meningkatkan kualitas dan daya saing desa wisata sebagai salah satu produk wisata unggulan Indonesia
Widiyanti menyampaikan, seluruh masyarakat pengelola desa wisata anda semua adalah pilar penting dalam pariwisata Indonesia.
“Saya yakin bahwa usaha dalam perjalanan ini tidak akan sia-sia,” tuntasnya.
Diketahui Sungai Utik pernah mendapatkan penghargaan ;
1. Desa adat pertama yang meraih Sertifikat Ekolabel Tahun 2008
2. Anugerah Kalpataru 19 Juli 2019
3. Equator Prize 24 September 2019 di New York
4. SK KLHK : tentang Hutan Adat 20 Mei 2020
5. SK Bupati Kapuas Hulu : tentang PMHA Dayak Iban Menua Sungai Utik 2019
6. Gulbenkian Prize 19 Juli 2023 di Portugal
7. Penghargaan bidang kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan masyarakat adat 23 Desember 2021. (Rovi)