KAPUAS HULU, pena.co.id – Di Kabupaten Kapuas HulU saat ini ada 8 tempat Layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV, layanan tersebut adalah layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHIV) untuk dapat mengakses therapi Anti Retro Viral (ARV).
Sub Koordinator Pelayanan Penyakit Menular Dan Tidak Menular, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, David Marwandi menyampaikan, ada 8 tempat layanan berobat HIV/AIDS di Kapuas Hulu, diantaranya ada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Diponegoro Putussibau, Rumah Sakit Umum Daerah Semitau, kemudian ada 6 pukesmas diantaranya yang bisa melakukan layanan perawatan dan dukungan pengobatan, yaitu Pukesmas Putussibau Selatan dan Pukesmas Putussibau Utara, kemudian ada juga Pukesmas daerah perbatasan yaitu di Badau (Pukesmas Badau), kemudian Pukesmas Semitau, Pukesmas Jongkong serta Pukesmas Kalis.
“Dengan adanya layanan pengobatan dan dukungan pengobatan, jadi pasien HIV atau ODHIV ini, sekarang sudah bisa mengambil obat di 8 layanan PDP tersebut,” ucap David, di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa (23/4/2024).
David menuturkan, adapun tujuan PDP HIV/AIDS, agar ODHIV ini, tidak lagi perlu datang jauh – jauh ke RS Umum Daerah Achmad Diponegoro Putussibau.
“Misalnya daerah perbatasan RI – Malaysia itu sudah bisa melakukan mengambil obat di Pukesmas Badau, tidak perlu lagi datang jauh – jauh ke Putussibau,” ucapnya.
David menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi angka penyebaran HIV/ADIS di wilayah Kapuas Hulu.
“Kita juga ingin agar kualitas hidup para pasien HIV atau ODHIV ini meningkat, walaupun tantangan dalam pengobatan HIV ini cukup berat,” katanya.
Kemudian, lanjut David, dengan edukasi yang lebih luas, pemeriksaan rutin dan pengobatan yang tepat, langkah ini memberikan harapan bagi pasien HIV atau ODHIV untuk tetap menjalani hidup yang sehat.
“Saat ini program pemerintah itu sudah mengratiskan obat – obatan untuk pasien HIV atau ODHIV, jadi diharapkan kepada masyarakat ataupun penderita ini, tidak takut lagi untuk memeriksakan diri, tidak perlu takut tidak punya biaya, karena obatnya gratis,” ujarnya.
Kata David, pengobatan HIV/AIDS sudah cukup maju, dimana pasien HIV atau ODHIV yang rutin minum obat secara teratur dapat hidup normal, bahkan jika viral load itu tidak terdeteksi, ODHIV ini tidak akan menularkan virus HIV lagi, jadi dia benar – benar akan seperti orang normal biasa.
“Makanya kita harapkan agar ODHIV tidak takut dan dapat meminum obat dengan teratur, serta kepada masyarakat yang memiliki gejala atau yang beresiko tertular untuk bisa datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri” pungkasnya.