KAPUAS HULU, PENA.co.id – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu Kastono, menyampaikan, adapun upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran HIV/AIDS.
“Di antaranya, Skrining di tempat berisiko, tim kesehatan melakukan skrining HIV di sejumlah tempat hiburan malam di wilayah kerja Putussibau Selatan yaitu di Café Blok M, Gaya Baru, Dragon, Mutiara Baru, Kepai-Kepai dan Bintang Timur dengan total pemeriksaan 48 orang,” katanya.
Selain itu, lanjut Kastono, melakukan Skrining di Rutan Kelas IIB Putussibau, Sebanyak 158 orang, terdiri dari Warga Binaan Pemasyarakatan dan petugas Lapas, mendapatkan skrining HIV.
“Skrining di 23 Puskesmas, Seluruh Puskesmas di Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan skrining deteksi dini Triple Eliminasi (HIV, Sifilis, Hepatitis B) dengan melakukan pemeriksaan darah kepada ibu hamil, terduga TB, dan populasi kunci kelompok risiko seperti WPS, LSL, waria, penasun, dan lainnya. Total 4.569 orang telah diperiksa hingga akhir Desember 2024,” katanya.
Kastono mengatakan, adapun harapan dan rencana di Tahun 2025, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu optimis angka kasus HIV/AIDS dapat ditekan di tahun 2025.
“Beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain, Meningkatkan kegiatan skrining, Skrining akan diperluas untuk menjangkau lebih banyak populasi berisiko,” ucapnya.
Selain itu, membentuk komunitas peduli HIV, wadah ini diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, serta memberikan dukungan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV).
“Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS dan menghindari perilaku berisiko,” katanya.
Kata Kastono, deteksi dini sangat penting dalam penanganan HIV/AIDS, segera lakukan tes HIV jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi.
“Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran HIV/AIDS dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi ODHIV,” tuntasnya. (Rovi)