KAPUAS HULU, PENA.co.id – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, memberikan perhatian serius kepada kelompok rentan tertular HIV/AIDS.
Populasi kunci yang jadi target yakni wanita penjaja seks (WPS), lelaki suka lelaki (LSL), waria, pengguna narkoba suntik (penasun), ibu hamil pasien TB, serta orang dengan yang pasangannya positif HIV.
Salah satu kelompok resiko tinggi HIV/AIDS adalah WPS (Wanita Pekerja Seks), Kelompok WPS sangat rentan tertular HIV akibat hubungan seks dan perilaku seks yang tidak aman, dengan pelanggan.
Sub Koordinator Pelayanan Penyakit Menular Dan Tidak Menular, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, David Marwandi menyampaikan, pada Standar Pelayanan Minimal (SPM), terdapat target atau sasaran HIV.
“Target atau sasaran diantaranya, ada ibu hamil, pasien TBC, ada pasien dengan infeksi menular seksual, ada wanita penjaja seks, kemudian ada transgender, lelaki sek lelaki, pasangan ODHIV dan kelompok resiko lainnya,” kata David di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Jumat (12/7/2024).
David meminta masyarakat agar bisa mengurangi stigma atau diskriminasi kepada ODHIV, karena dengan pengobatan teratur, ODHIV dapat hidup dengan normal dan tidak menularkan virus.
“Tidak semua ODHIV itu bersalah, ada juga yang tidak tau apa-apa tau-tau sudah tertular, terutama pada anak-anak,” ujar David.
David menyampaikan, untuk mencegah penularan HIV dan IMS dilakukan dengan cara, penerapan perilaku aman dan tidak berisiko, konseling, edukasi, penatalaksanaan IMS, sirkumsisi, pemberian kekebalan, pengurangan dampak buruk Napza, pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak.
“Pemberian ARV profilaksis, uji saring darah donor, produk darah, dan organ tubuh dan penerapan kewaspadaan standar,” tuntasnya. (Rovi)
